Sabtu, 24 September 2011

FANFICTION

Disclaimer: Semuanya milik J.K.Rowling kecuali Alicia Jane. Dia milik saya.
Pairing : James Potter II x Alicia Jane






BAB SATU

Hogwarts. Sekolah sihir ternama di Inggris Raya. Tersohor karena telah mencetak banyak penyihir terkenal dan berbakat dari sana. Salah satu sekolah yang mencatat banyak sejarah dalam dunia persihiran. Kau pasti tau tentang Voldemort bukan? Ya, Lord Voldemort. Penyihir hitam yang paling kejam didunia. Seluruh dunia tau tentangnya. Tidak hanya terkenal di Inggris Raya, tapi dunia pun mengakui kekejamannya. Ke-eksis-annya sebagai pemimpin para Death Eaters selama belasan tahun. Tak ragu untuk membunuh siapa saja yang berani menentangnya.

Tapi itu dulu. Sudah berlalu belasan tahun yang lalu. Masanya sudah selesai saat seorang remaja yang bernama Harry Potter membunuhnya. Mengalahkannya. Dalam perang yang sangat menegangkan. Memakan banyak korban jiwa yang tak bersalah. Namun perang itu pula menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa yang tak bersalah. Hogwarts mencatatnya. Menjadi saksi sejarah perang terbesar abad ini. Melihat langsung bagaimana the-boy-who-lived membungkam keeksisannya selama belasan tahun.

Ya, Hogwarts. Bukan sekedar sekolah sihir biasa. Tapi sudah menjadi rumah kedua bagi para penghuninya. Karena disinilah mereka menghabiskan banyak waktu. Belajar, bertemu teman seperjuangan, bertemu musuh, berpetualang, bertemu pasangan hidup. Kau lihat bukan, betapa Hogwarts banyak mencatat sejarah didalamnya. Semuanya terekam disana.

Dan menurut beberapa orang Hogwarts adalah rumah mereka. Bukan rumah kedua. Tapi rumah yang sudah lama mereka cari. Kalian bisa menanyakan itu kepada Voldemort –tentu saja jika dia masih hidup- Severus Snape, atau pahlawan dunia sihir kita –Harry Potter. Karena disinilah mereka mendapatkan semua yang tidak mereka dapatkan di dunia mereka sebelumnya. Tempat teraman didunia ini karena penyihir paling hebat di dunia berada disini. Ya, Albus Dumbledore. Bahkan Voldemort juga mengakui kehebatannya. Kalian pasti tahu kalau Dumbledore adalah satu-satunya penyihir yang ditakuti oleh Dark Lord bukan?

Sungguh lucu sebenarnya, bagaimana seorang penyihir hitam paling kejam didunia yang hanya takut kepada Dumbledore mati di tangan seorang anak berusia 17 tahun. Tapi itulah takdir. Takdir yang menentukan semua yang akan terjadi di dunia ini bukan? Semua yang tidak akan bisa kau prediksi di dunia ini. Semua yang tidak mungkin terjadi menjadi mungkin bisa terjadi. Karena kehidupan akan terus berjalan bersama takdir itu sendiri.

Sudah berlalu belasan tahun semenjak perang besar Hogwarts, dan kehidupan terus berjalan seiring waktu yang terus berlalu. Hogwarts masih berdiri dengan kokoh. Terus mencatat sejarah didalamnya.

Dan disinilah semua berada sekarang. Siap untuk mencatat sejarah baru lagi. Sejarah yang mungkin tidak akan pernah dibayangkan oleh banyak orang. Sama seperti sebelumnya bukan.
*

*

*

Satu September. Awal ajaran baru di Hogwarts. Aula besar ramai oleh murid-murid yang menyambut datangnya hari ini. Tidak ada yang mengeluh ataupun bersedih. Hogwarts selalu dinanti. Bukan seperti sekolah muggle, yang kedatangan semester barunya bahkan tak pernah diharapkan. Kau akan mengetahuinya jika kau sudah pernah merasakannya. Ya! Hogwarts. Setiap tahunnya selalu ada kejutan yang didalamnya.

Anak-anak tahun pertama seperti biasa akan menjalani tahap penyeleksian. Ya, bahkan setelah bertahun-tahun setelah kematian sang pangeran kegelapan, Hogwarts masih menggunakan system penyeleksian itu. Bukan. Bukan untuk membedakan bahwa kau adalah Darah Murni, atau Darah Lumpur seperti dulu. Ya, kau tahu bukan bahwa dulu Slytherin hanya menerima murid-murid yang berdarah murni. Tapi nyatanya mereka juga pernah memasukkan sang Darah campuran juga. Terlepas dari status darah itu, mereka mempunyai ambisi yang sama. Sikap ambisius sangat dihargai oleh Slytherin.
Penyeleksian akan membantumu untuk tahu dimana tempat yang cocok untukmu. Tempat kau akan berkumpul dengan sekumpulan orang-orang yang memiliki sifat yang sama sepertimu, dan memudahkan dirimu untuk berteman bukan?

Apakah tempatmu di Gryffindor. Tempat mereka yang berjiwa Ksatria berkumpul. Ataukah Ravenclaw? Dimana setiap kecerdasan sangat dihargai. Tempat berkumpulnya para cendikiawan. Ataukah Hufflepuff? Kumpulan orang-orang yang berjiwa loyal dan setia. Atau mungkin Slytherin? Dimana kelicikan dan sifat ambisius sangat dihargai?

Kau bingung dimana tempatmu yang cocok? Kau bingung mana dari semua sifat itu yang paling dominan denganmu? Tenanglah, Topi seleksi akan membantumu.

Maka disinilah semuanya. Great Hall―Aula Besar. Para siswa tahun pertama diseleksi. Maju satu persatu kedepan. Duduk dikursi dengan Professor McGonagall disampingnya. Memanggil satu persatu para siswa tahun pertama. Mengenakan Topi hitam lusuh dikepala mereka. Menunggu. Dimanakah mereka akan ditempatkan.
Terlihat sangat membosankan jika kau sudah berada ditahun ketiga atau tahun-tahun diatasnya lagi. Tapi sangat menegangkan untuk mereka yang baru pertama kalinya ke Hogwarts.

“Hah. Membosankan sekali,” si kepala pirang meguap sambil menggelengkan kepalanya. “Apa tidak bias langsung saja kita ke asrama dan tidur? Aku lelah sekali”

“Jika Hogwarts adalah milikmu, mungkin saja bisa, Malfoy” jawab anak lelaki berambut hitam disampingnya nyengir.

“Aku akan meminta Dad untuk membeli Hogwarts ini, Al”

“Uh, yeah.. Aku lupa kalau ayahmu kaya sekali, Scorp. Pasti dia akan membelikan kastil Hogwarts ini untuk putra kesayangannya”

Scorpius Malfoy, Putra tunggal pasangan Draco Malfoy dan Astoria Greengrass. Si anak laki-laki berambut pirang platina itu mendaratkan pukulan ringannya ke lengan Al. Anak lelaki berambut hitam yang duduk disampingnya. Kemudian mereka tertawa bersama.

“Aku bosan. Sampai kapan ini akan selesai? Yang benar saja, tiap tahun kita membuang-buang waktu untuk penyeleksiaan ini. Huh,” sang malfoy junior masih saja memprotes. Matanya menatap kearah sekumpulan kepala-kepala yang berjejer rapi membentuk barisan di tengah-tengah aula besar.

“Berhentilah mengeluh tuan muda. Penyeleksian tidak akan cepat selesai sekalipun kau mengeluh dan bersungut-sungut seperti itu. Lagipula kau bisa bilang itu membosankan karena kau sudah melewati tahap itu bukan? Hey aku masih ingat bagaimana wajahmu saat kau diminta maju untuk diseleksi, Scorp,” Al menyeringai lebar menatap Scorpius disampingnya.

“Diam Al! Aku maju dengan segala keyakinanku. Aku seorang Malfoy.”

“Oh, benarkah? Lalu apa itu yang dinamakan keyakinan jika kau bahkan sampai keringat dingin, huh?”

“Aku tidak keringat dingin! Kau! Diamlah, Potter!”

Albus Severus Potter hanya tertawa. Putra kedua Harry Potter itu menertawakan kebodohan yang pernah dibuat oleh temannya sendiri. “Ayahmu akan membunuhmu jika dia tahu kau bahkan takut untuk menghadapi topi hitam lusuh itu, Scorp. Sangat tidak Malfoyish sekali, kau tahu? Hahahaha apakah itu sifat turunan ibumu?”

Sang Malfoy junior hanya menatap Al dengan pandangan tajam. Sementara Al hanya tertawa. Menghiraukan sahabatnya itu.

“Ah, aku lapar,” kali ini Al, yang mengeluh. Dia menatap para murid kelas satu. Untunglah hanya tinggal tiga murid lagi. Dan setelah acara seleksi-seleksi ini selesai dia bisa menyantap semua hidangan terbaik yang ada disini.

“Ravenclaw” topi seleksi mengirim seorang anak laki-laki bertubuh gemuk ke asrama para cendikiawan itu. Al dan Scorp memandangnya dengan prihatin.
Kasihan sekali anak itu. Akan menghabiskan tujuh tahun dengan kumpulan murid-murid yang sangat mencintai buku lebih dari apapun. Tidak menikmati hidup, begitulah yang sering diucapkan George. Well setidaknya itu yang ada dipikiran mereka.

Kini tinggal dua lagi. Ah si topi menyebut Hufflepuff. Seorang anak perempuan berambut hitam bergelombang lari menghampiri meja yang bersorak menyambutnya.
Satu lagi. Ah bagus. Semakin cepat sekarang. Anak perempuan itu duduk dikursi dengan kepala yang nyaris tertutupi oleh topi sepenuhnya. Semenit. Dua menit. Sial lama sekali. Al dan Scorpius sudah tidak sabar sekarang. Mereka lapar. Lelah. Butuh asupan gizi dan istirahat setelah menempuh jarak yang jauh sekali dari London sampai Hogwarts.

“Gryffindor!” terdengar tepukan tangan meriah dari paling ujung saat topi seleksi menentukan asrama bagi gadis itu. Al dapat melihat kakaknya,adiknya dan semua sepupunya berdiri menyambut anggota baru Gryffindor itu.

Jadi sekarang. Ah waktu yang ditunggu-tunggu semua murid. Makan malam. Setelah pidato singkat dari sang kepala sekolah pastinya.

Dentingan gelas itu mampu menyita semua perhatian para penghuni aula besar. Semua keributan dan kasak-kusuk yang sedaritadi menyelimuti ruangan itu lenyap hanya dengan hitungan detik. Semua mata tertuju pada Penyihir pria yang terlihat sudah sangat tua sekali dengan janggut putih perak dan kacamatanya. Penyihir itu Dumbledore. Penyihir terhebat yang pernah ada. Kepala sekolah Hogwarts.

“Selamat malam aku ucapkan kepada kalian semua. Selamat dating kembali di Hogwarts. Kuharap tahun ini kalian akan mendapatkan kesenangan lagi seperti tahun sebelumnya,” matanya menelusuri setiap sudut ruangan aula besar. Dia tersenyum. Al sangat suka jika Professor Dumbledore tersenyum. Professsor Dumbledore sangat dekat dengan ayahnya juga paman Ron dan Bibi Hermione. Namanya bahkan diambil dari nama sang kepala sekolah–Albus Dumbledore.

“Dan kita akan mendapatkan beberapa kejutan tahun ini,” Professor Dumbledore melanjutkan lagi pidatonya. “Dua orang Professor yang akan mengajar di Hogwarts. Ah mari bergabung disini Professor,” Professor mengerling kearah kanan meja guru. Dua orang yang sedaritadi tidak ada di meja guru duduk dan bergabung dengan para Proffesor yang lain. Hening sesaat. Hanya sesaat. Kemudian didetik berikutnya terdengar kasak-kusuk di segala penjuru Aula Besar.

Bahkan kini Scorpius sampai menegakkan badannya untuk dapat melihat lebih jelas. Begitu juga Al.

“Dad!” seru Scorpius tertahan. Matanya menatap pada sesosok lelaki dewasa yang baru saja duduk disamping Professor Snape.

Dimeja Gryffindor terlihat dua orang anak berambut merah yang tidak kalah terkejutnya. Mereka bahkan sampai berdiri. “Mum!” Rose dan Hugo tidak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka. Bagaimana mungkin? Tadi ibunya mengantar mereka sampai Kings Cross kemudian sekarang ada di Hogwarts. Ibu mereka! Koreksi, Professor. Bukankah tadi Professor Dumbledore mengatakannya begitu?
Hugo menatap kakaknya dengan pandangan bertanya. Rose hanya mengangkat pundaknya dan menggeleng tanda tidak mengerti apapun.

Professor berdehem. Meminta ketenangan kembali. Aula Besar hening kembali.
“Tahun ini kita beruntung karena mendapatkan dua Professor baru yang akan mengajar disini. Professor Draco Malfoy akan mengajar ramuan menggantikan Professor Snape, kuharap aku bisa menyelesaikan ini dengan cepat sehingga acara makan malam kita tidak bertambah lama,” Dumbledore menambahkan saat dia merasa bahwa akan terjadi kasak-kusuk lagi. “Professor Snape akan menjadi penasihatku sekarang. Dan Pofessor Hermione Granger akan mengajar Arithmancy.” Lanjutnya. Tidak ada yang bersuara. Para murid hanya saling pandang sambil tersenyum. Puas akhirnya mereka mendapatkan Professor muda ditengah para Professor tua yang semakin lama semakin kolot.

“dan kejutan terakhir untuk kita semua adalah murid baru. Murid pindahan dari Beauxbattons,” dan ya! Kau bisa menebaknya bukan. Seketika Aula langsung dipenuhi kasak-kusuk-lagi- Jelas saja. Selama ini di Hogwarts tidak pernah ada murid pindahan! Lalu bagaimana bisa kali ini ada murid pindahan dari Beauxbattons? Dan ya! Bagaimana bisa?

Dumbledore hanya perlu mengedarkan pandangannya keselueuh aula untuk mendapatkan kembali perhatian dari seluruh muridnya. Mereka diam lagi. Menunggu kelanjutan pidato sang kepala sekolah.

“Tahun ini dia akan menjalani tahun keenamnya. Aku berharap kalian akan membantunya. Bagaimanapun juga perbedaan antara Beauxbattons dan Hogwarts sangat kentara. Dia sudah di Hogwarts sejak sebulan yang lalu, saat kalian masih berlibur dirumah kalian. Masuklah Miss Alicia Jane”

Pintu Aula Besar terbuka. Seorang gadis memasuki Aula. Melewati setiap barisan meja-meja yang dipenuhi oleh kepala-kepala yang menatapnya. Alicia mengacuhkan mereka. Dia melangkah mantap. Jubahnya tersibak anggun seirama dengan langkahnya. Rambutnya cokelat panjangnya dibiarkan tergerai lurus begitu saja. Tampak anggun. Pesonanya sangat kuat. Mungkin dia keturunan veela. Hey, lihat saja wajah para murid laki-laki yang sepertinya bahkan berhenti bernapas saat menatapnya.

Alicia Jane. Nama itu yang disebutkan Dumbledore tadi. Wajahnya tegas. Rose dapat melihatnya secara jelas. Wajahnya mengernyit ketika melihat Alice dari dekat.

Alice berhenti di depan Dumbledore. Dumbledore hanya mengangguk menatapnya. Dia tersenyum. “Alice sudah diseleksi saat dia pertama kali menginjakkan kakinya di Hogwarts. Untuk kepentingan kita bersama. Karena dia sudah disini sebulan yang lalu. Dan Slytherin beruntung mendapatkannya,” ucapan Dumbledore jelas saja langsung menimbulkan sorakan gembira dari meja Slytherin dan teriakan kekecewaan dari meja-meja lainnya.

“Yeah… setelah Slytherin mendapatkan Pangerannya kini akhirnya ada juga yang berhak mendapatkan title sebagai Putrinya,” kata Al sambil melirik Scorpius dan teman-teman disekitarnya. Tidak ada yang membantah. Scorpius bahkan yang lainnya. Alice. Murid yang baru beberapa menit mereka lihat bahkan mampu menaklukkan semua Slytherin yang harus mengakui bahwa dirinya mampu menjadi seorang Putri. Tapi apakah Alice mau? Princess Slytherin? Yang benar saja! Apa kalian sedang bermain dalam dunia fairytale?

“Silahkan bergabung dengan teman-temanmu, Nak,” Dumbledore mempersilakan Alice.

Alice mengganggukkan kepalanya sesaat kepada Dumbledore. Melangkahkan kakinya ke meja yang dipenuhi para penyihir yang ambisius. Tempatnya berkumpul dengan teman-teman barunya. Segala perhatian masih terpusat padanya. Namun Alice berusaha mengacuhkannya. Dia tidak peduli pada setiap mata yang memandangnya lapar ataupun penasaran.

Al menggeser sedikit tempat duduknya. Mempersilakan Alice duduk. Alice menatapnya. Tersenyum. Dan duduk disamping Al. ‘Well, sejauh ini tidak terlalu sulit,’ katanya dalam hati. Alice hanya menatap teman-teman seasramanya. Berusaha untuk bisa membaur untuk mereka.

“Hai, aku, Al,” kata Al memperkenalkan diri.

“Hai, Al. Aku Alice,” jawabnya tersenyum.

“Akhirnya makan malam! Ahh aku sudah lapar. Mari makan, Alice,” Al menawarkan makanan yang kini sudah memenuhi meja-meja.

Alice memusatkan pandangannya pada makanan yang tersedia di meja. Kemudian menatap teman-teman barunya. Dia mengernyit. Tapi detik berikutnya dia berusaha cuek dan ikut bergabung dengan mereka. Berbincang dengan Al. Tidak mempedulikan dua pasang mata yang sejak tadi terus menatapnya lekat sejak dia memasuki Aula Besar.



TBC…….










NB:

Huaaaaa……..aneh!!! aneh banget !!!!!!!!! Gak tau deh gimana jadinya ini. Kok aneh banget jadinya ya ? (-___-‘’ ) Bab satu masih full description. Bingung gak? Saya berusaha untuk bikin mereka gak OOC tapi gak tau deh gimana jadinya ini. Dan saya emang belum tau mau ngasih judul fic ini apa ._. yang baca mohon ripiunya ya…. #melas

Minggu, 07 Agustus 2011

Holaaa...lama banget gak main ke sini u,u

Sekarang gw mau curhat *halah* tentang tgl 31 juli 2011 kmrn ^_^

Jd ceritanya tgl 31 July itu kan Ultahnya Harry Potter dan J.K.Rowling. Nah dari jam 00.01 timeline twitter gw penuh dgn ucapan #HappyBirthdayHarryPotter dan #HappyBirthdayQueenRowling wkwkwk seriusan deh. Semua orang kayaknya ngucapin gitu :P

Terus jam 10am gw sama Ria lsg otw ke blitz megaplex Grandi buat nobar HPDH2 brg komunitas Indo Harry Potter. Nyampe sana udah telat gitu. Wkwk gw n rombongan janjian ketemu jam 10.30 dan gw bru nyampe jam 11.30 men!! Gilak dh jakarta -___- gak enak gitu deh sama yang lain.

Alhasil kita langsung regis. Ngambil tiket + goodisbag. Dan langsung...............nyari Harry Potternya IHP alias si Risvi buat foto bareng! Yuhuu kapan lagi bisa foto sama kembarannya Daniel Radcliffe yg lg cosplay jd Harry Potter ? Hahahaa..

Masuk bioskop semua pada nungguin filmnya mulai.
Gw sendiri seneng bgt akhirnya HP tayang jg di Indonesia. Walaupun telat 2minggu dr perilisan WorldWide. Yg penting rilis dh sekarang ini. Jd inget jaman2nya galau Potterheads gara2 kabar HPDH2 gk masuk Indonesia krn kasus biaya pajak.
Mention di twitter pribadi dan @HogwartsVillage isinya sama. Kira2 begini "min,HPDH2 tayang gk sih di Indo?" "min,kan udah tgl 15 juli kok HPDH2 blm ada dibioskop sih?" . Terus pas kbr HPDH2 fix tayang dan Gw beserta admin lainnya udah ngasih kabar itu berkali-kali di twitter msh ada aja yg nanya "min,HPDH2 kpn tayang di Indo?" asli ini bikin gw mau nangis T__T Cuapek bok jawabnya!

Oke balik ke Nobar IHP. Jd Sebioskop itu (535 seat) isinya anggota IHP semua! Ckckk..
Film mulai. Semua nyimak dgn heboh! Asli deh. Ngakak bareng. "huuu" "ciieee" bareng. Ber "ooh" bareng,sampe tepuk tangan bareng. Aseli berisik bgt. Tp tetep asyik ^_^
Gw sendiri krn udah nonton yg 3D sehari sebelumnya jadi nonton saat ini dgn konsentrasi penuh. Secara yg kemaren gw nonton sambil ngoceh2 ngebandingin versi buku dan filmnya hahahahh ( -__-")

Selesai nonton semua standing applaus buat film ini. Well..bagaimanapun ini adalah film terakhir dari Harry Potter. Yg berarti terakhir juga bisa nonbar sama IHP. 10tahun terbiasa menanti-nanti kpn setiap seri filmnya beredar pasti bikin sedih dan nyesek stlh ini gak akan ada lagi film Harry Potter yg kita tunggu T.T

Tapi saya rela kok.. Krn menurut saya 7 itu sudah lengkap. Sempurna. Bohong kalo saya bilang saya gk mau ada cerita Harry Potter lagi. Bohong kalau saya bilang saya gk sedih ini semua tamat. Tp 7 itu udah sangat sempurna untuk HARRY POTTER.
Harry Potter gak akan pernah benar2 berakhir. Karena Harry Potter akan melegenda..akan tetap ada di (hati) setiap penggemarnya.

So..happy birthday Mr.Potter n Queen Rowling...

Big thanks for the best and amazing our childhood with Harry Potter..
Potterheads-

Jumat, 29 Juli 2011

Fanfic ...

Rated : T ; Romance ; Draco M. & Hermione G.

Chapter 1


- Ini Fanfic pertama saya,rencananya sih mau bikin multichapter, setting tahun ke 6 Draco di hogwarts. Masih mengikuti alur cerita bunda Jo -

Warning : karena ini tahun ke 6,maka akan ada beberapa kata umpatan kasar yg banyak beredar disini. Hey,mereka bukan anak kecil lagi bukan ? *di gaplok reader*

Let's enjoy reading this fanfic...


Hermione berjalan menyusuri koridor di lantai enam hogwarts. Ia baru saja melakukan patroli bersama -sialnya- si pirang Draco Malfoy. Dia benci melakukan ini. Ya! Berpatroli semalaman dengan seorang Slytherin,ha,ini benar-benar hari yang menyebalkan untuk Hermione. Dan dia harus bisa untuk bersabar lagi karena harus membiasakan dirinya tinggal bersama di Asrama Ketua Murid bersama Prince Slytherin ini setahun kedepan.

Gila memang. Hermione sendiri masih bingung, kenapa si ferret ini bisa terpilih sebagai Ketua Murid Putera. Padahal dibandingkan dia, Harry jauh lebih oke bukan? Atau siswa Ravenclaw mungkin? Tapi ya,mungkin saja ayahnya ikut ambil bagian dari terpilihnya dia. Siapa yang tahu.

Hermione berjalan cepat menuju asrama ketua murid, hari ini dia benar-benar lelah. Baru saja dia melangkahkan kaki masuk, tiba-tiba seseorang mencekal tangannya.
"Aku dulu,Granger," suara bisikan itu terdengar jelas ditelinga Hermione. Dingin dan penuh kebencian.
Hermione bergeming. Bisikan itu membuat bulu kuduknya merinding. Sejenak ia menahan napasnya. Menghentikan langkahnya, mengontrol emosinya, dan membiarkan sang Slytherin masuk lebih dulu. Hermione lelah, dia memilih untuk mengalah saat ini. Tidak mau terlibat pertengkaran dengan orang gila. Walaupun hatinya benci sekali.


Sabtu, 14 Mei 2011

Fanfic ...

Rated : T ; Romance ; Draco M. & Hermione G.

Chapter 1


- Ini Fanfic pertama saya,rencananya sih mau bikin multichapter, setting tahun ke 6 Draco di hogwarts. Masih mengikuti alur cerita bunda Jo -

Warning : karena ini tahun ke 6,maka akan ada beberapa kata umpatan kasar yg banyak beredar disini. Hey,mereka bukan anak kecil lagi bukan ? *di gaplok reader*

Let's enjoy reading this fanfic...


Hermione berjalan menyusuri koridor di lantai enam hogwarts. Ia baru saja melakukan patroli bersama -sialnya- si pirang Draco Malfoy. Dia benci melakukan ini. Ya! Berpatroli semalaman dengan seorang Slytherin,ha,ini benar-benar hari yang menyebalkan untuk Hermione. Dan dia harus bisa untuk bersabar lagi karena harus membiasakan dirinya tinggal bersama di Asrama Ketua Murid bersama Prince Slytherin ini setahun kedepan.

Gila memang. Hermione sendiri masih bingung, kenapa si ferret ini bisa terpilih sebagai Ketua Murid Putera. Padahal dibandingkan dia, Harry jauh lebih oke bukan? Atau siswa Ravenclaw mungkin? Tapi ya,mungkin saja ayahnya ikut ambil bagian dari terpilihnya dia. Siapa yang tahu.

Sabtu, 29 Januari 2011

Demi Lovato the Stars

Kayanya udah jaminan banget ya kalo jadi artis Disney bakal jadi terkenal. Liat aja Hillary Duff , Lindsay Lohan, Anne Hathaway, siapa coba yang gak tau mereka ? Nah mereka itu kan angkatan lama, kalo angkatan  baru yang sekarang ini yang seumuran sama kita-kita ada Jonas Brothers, Miley Cyrus, Selena Gomez, Demi Lovato. Tapi nih kalo gue pribadi lebih suka Demi Lovato dari yang lainnya itu. Mukanya cantik banget. suaranya juga bagus. Tapi kalah bagus dari Taylor Swift :p 


Demi Lovato



Cantik banget kan Demi.. itu fotonya yang paling gue suka..heheee.

Tapi nih sekarang Demi lagi di rehab bukan karena kecanduan obat-obatan tapi katanya si gara-gara bullying di sekolahnya plus katanya dia depresi juga gara-gara putus dari Joe Jonas. 




  Ini nih pergelangan tangan Demi yang di sayat-sayat sama dia karena depresinya dia. Sampe sekarang dia masih di rehab. Semoga Demi cepet keluar dan merintis karirnya lagi  :)