Rated : T ; Romance ; Draco M. & Hermione G.
Chapter 1
- Ini Fanfic pertama saya,rencananya sih mau bikin multichapter, setting tahun ke 6 Draco di hogwarts. Masih mengikuti alur cerita bunda Jo -
Warning : karena ini tahun ke 6,maka akan ada beberapa kata umpatan kasar yg banyak beredar disini. Hey,mereka bukan anak kecil lagi bukan ? *di gaplok reader*
Let's enjoy reading this fanfic...
Hermione berjalan menyusuri koridor di lantai enam hogwarts. Ia baru saja melakukan patroli bersama -sialnya- si pirang Draco Malfoy. Dia benci melakukan ini. Ya! Berpatroli semalaman dengan seorang Slytherin,ha,ini benar-benar hari yang menyebalkan untuk Hermione. Dan dia harus bisa untuk bersabar lagi karena harus membiasakan dirinya tinggal bersama di Asrama Ketua Murid bersama Prince Slytherin ini setahun kedepan.
Gila memang. Hermione sendiri masih bingung, kenapa si ferret ini bisa terpilih sebagai Ketua Murid Putera. Padahal dibandingkan dia, Harry jauh lebih oke bukan? Atau siswa Ravenclaw mungkin? Tapi ya,mungkin saja ayahnya ikut ambil bagian dari terpilihnya dia. Siapa yang tahu.
Hermione berjalan cepat menuju asrama ketua murid, hari ini dia benar-benar lelah. Baru saja dia melangkahkan kaki masuk, tiba-tiba seseorang mencekal tangannya.
"Aku dulu,Granger," suara bisikan itu terdengar jelas ditelinga Hermione. Dingin dan penuh kebencian.
Hermione bergeming. Bisikan itu membuat bulu kuduknya merinding. Sejenak ia menahan napasnya. Menghentikan langkahnya, mengontrol emosinya, dan membiarkan sang Slytherin masuk lebih dulu. Hermione lelah, dia memilih untuk mengalah saat ini. Tidak mau terlibat pertengkaran dengan orang gila. Walaupun hatinya benci sekali.
"Senang berpatroli bersamaku,eh,Granger?" Draco duduk santai disofa depan perapian, Hermione mengerling kepadanya sesaat dan mendengus. Tapi dia tidak menjawab pertanyaan Draco. Hermione tetap berjalan ke arah kekamarnya. Mengacuhkan Draco begitu saja, seolah dia tidak ada.
"Jawab pertanyaanku darah lumpur,sialan !" umpatnya kasar menahan langkah Hermione. "Jangan pernah seolah-olah menganggapku tidak ada!" suara Draco sekarang bagai desisan di telinga Hermione. Hermione menatapnya. Menyipitkan matanya. Hatinya sakit,seharusnya dia sudah terbiasa dengan umpatan 'darah lumpur' ini, tapi ternyata tidak. Dia tidak pernah terbiasa. Hatinya selalu sakit jika ada yang mengatainya 'darah lumpur'.
"Lepaskan aku Malfoy,aku lelah dan aku ingin beristirahat," kata-kata Hermione diucapkan sama seperti Draco. Dalam desisan sinis. "Tidak, sampai kau menjawab pertanyaanku !" Draco mencengkeram tangan Hermione semakin keras. Hermione meringis. "Kau menginginkan jawabanku Malfoy? Uh ? Jawabanku tidak! Apa kau sudah gila? Bagaimana mungkin aku bisa senang berpatroli dengan seorang keparat sepertimu."
Draco mengcengkeram tangan Hermione semakin keras. "Jaga ucapanmu,Granger. Kau tidak tahu dengan siapa kau berbicara,eh ?"
"Jelas aku tau, kau Malfoy sang Pangeran Slytherin. Ferret Slytherin, uh sialan,lepaskan tanganku, Malfoy" Hermione menyentakkan tangannya. Berusaha melepaskan cengkeraman Malfoy.
"Kau harus menjaga kata-katamu Granger. Atau aku akan.."
"Akan apa Malfoy? Hah? Kau bisa melakukan apa saja. Aku tahu itu. Tapi bisakah kau tidak menggangguku dan lepaskan tanganmu ! Apa kau tidak jijik menyentuh darah lumpur ini,eh ?" Hermione menyipitkan matanya. Hatinya bahkan sakit saat mengatakan dirinya darah lumpur. Mengakuinya di hadapan si brengsek Malfoy.
Malfoy melepaskan cengkeramannya. Namun matanya tetap menatap Hermione dingin. "Aku tidak akan tidak mengganggu Granger. Mengganggumu adalah kesenangan untukku. Kau dengar itu Granger. " ucap Draco penuh kemenangan. Dia menyinggungkan senyum kepuasan di wajahnya. Sangat menyebalkan bagi Hermione. Ingin rasanya dia menonjok wajah Malfoy seperti saat tahun ke tiga dulu. Dia benci pada lelaki ini. Tidak, tidak benci. Tapi teramat sangat benci.
Darahnya sudah diubun-ubun. Tapi Hermione mengontrol dirinya dengan sangat baik. Dia berhasil untuk setidaknya menghentikan pertengkaran mereka malam ini.
'Lakukan sesukamu, Malfoy, lakukan sampai kau puas. Hari ini memang kau menang, tapi besok kau tidak akan kubiarkan menang. Tidak akan ada senyum menyebalkan itu lagi,Malfoy.' bisik Hermione dalam hatinya. Dalam hati dia tersenyum puas. Sebuah kejutan akan didapatkan Malfoy besok.
To be continue....
A/N: Gimana ? Jelek ya ? Gaje ? Umm maaf. Ini bikin disela-sela kerjaan di Lab *maafin saya babeh* riview ya, kalo jelek bilang aja jelek. Saya butuh kritikan dan saran juga kok.. Maaf bagian depannya ada yang nyontek dikit u,u
ung, typonya 1 deh, hrusnya itu mencengkram bukan mengcengkram XD .. Lanjutin la \(*o*)/
BalasHapusboleh jg neh Fanficx, bgs kok Fanficnya, tp kalo nggak bersambung, jd mkin bgs. lanjutin ya Fanficnya :-D :-D :-D
BalasHapus